19 Desember 2007

Perhatikan Kesejahteraan Karyawan !"

(Catatan KJ: Mungkin baik juga disimak tulisan berikut.)

Pengusaha umumnya menilai bahwa karyawan adalah bawahannya yang harus selalu tunduk pada aturan main perusahaan. Banyak pengusaha yang memandang karyawannya bukan sebgai mitra kerja dan asset yang berharga. Bahkan mereka tidak mau memberikan kesempatan karyawannya untuk maju, baik dari segi pengetahuan, networking, maupun finansial.

Tidak sedikit pengusaha yang hanya memikirkan keuntungan bisnisnya semata, sementara hak-hak karyawannya disepelekan bahkan diinjak-injak. Pengusaha bisa untung miliaran sementara karyawannya untuk makan saja kurang. Adilkah perlakuan seperti ini ?

Inilah fenomena yang kadang nampak dalam dunia usaha kita. Silahkan tengok ke pabrik-pabrik, atau ke perusahaan-perusahaan kecil dan menengah lainnya. Jangan bicara perusahaan multinasional PMA, perusahaan tambang minyak/gas, ataupun BUMN, karena mereka akan lain ceritanya.

Ketika hak-hak karyawan disepelekan bahkan dirampas, dampak yang mungkin timbul adalah :
Semangat karyawan menurun, kinerja menurun, produktivitas rendah, output produksi rendah, bila terus-terusan sangat mungkin perusahaan akan terus merugi.

Timbul kecemburuan sosial, disatu sisi pemilik berganti ganti mobil mewah dan terus memperkaya diri, di sisi lain karyawannya selalu kekurangan untuk menutupi biaya hidup sehari-harinya. Dampaknya mereka jadi rendah diri, apatis dan kehilangan kreativitas serta semangat untuk maju.

Mereka akan berfikir untuk mencari tempat lain yang lebih baik, bisa berupa pekerjaan ataupun wirausaha. Ancaman resign besar-besaran karyawan mungkin sudah didepan mata.

Rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan menjadi hilang. Mereka tidak lagi komitmen terhadap visi dan misi perusahaan kedepan. Yang ada mereka menjadi tidak peduli lagi apakah perusahaan itu mau maju atau bangkrut.

Memicu karyawan yang lemah iman dan tidak jujur untuk korupsi, mark-up, bahkan mencuri asset2 perusahaan.

Karyawan menjadi resah, saling tidak percaya, timbul fitnah, situasi menjadi tidak harmonis, karena saling curiga. Ujung-ujungnya mereka berdemo dengan tuntutan yang kadang menjadi tidak masuk akal.

Jadi wahai para pengusaha, berlakulah adil dan bijaksana terhadap karyawan Anda. Janganlah berfikir karena anda yang punya modal, terus karyawan anda menjadi asset tidak berharga. Perhatikanlah hak-hak dan kesejahterannnya. Karena mereka pun memiliki hak yang sama untuk memperoleh hak hidup yang layak dan sejahtera. Jadilah pengusaha yang menebar berkah dan manfaat buat orang lain, jangan hanya berfikir untung dan untung saja buat diri sendiri, karena hidup ini cukup singkat, sebentar koq. Buat apa sih memikirkan 7 turunan anda kedepan ? buat apa sih menumpuk harta dan kekayaan ? karena semua tidak akan tahu kapan kita akan pulang menghadap-Nya. Mendingan sama-sama maju dan sejahtera dengan karyawan Anda ! OK ?

(Dikutip dari http://dkoor.wordpress.com/2007/11/22/perhatikan-kesejahteraan-karyawan/)

Tidak ada komentar: