Tanggal 21 Desember mendatang, insya Allah saya mau plesiran ke Bali seraya merayakan Natal bersama anak istri. Rencananya 10 hari di sana. Pulang ke Jakarta, langsung naik mobil ke Bandung bertahun baru di kota kembang itu selama seminggu.
Hehe... saya ingat Dinuk, bagian legal di PSDM Gramedia Majalah.
Tak lama setelah saya keluar dari Gramedia Kompas, Mbak Dinuk entah dalam urusan apa, tahu-tahu mampir ke rumah saya. Kami ngobrol-ngonbrol. Tiba-tiba menyyebut nama Sigit. Saya terkejut, darah saya naik ke ubun-ubun.
"Mbak Dinuk, kalau ketemu Mas Sigit tolong sampaikan, saya tidak kurang suatu apa, setelah keluar dari Gramedia."
Begini. Saya sudah lama bergaul dengan Sigit selaku Kepala PSDM. Kalau ada karyawan keluar, dan saya selalu resah, orang yang sepintas kilas mirip Polycarpus, tersangka pembunuh Munir ini, selalu menghibur saya. "Tenang saja. Emang enak keluar dari Gramedia? Hampir semua yang keluar dari Gramedia itu pasti mampus."
"Ah apa iya?" tanya saya.
"Ada catatannya. Si anu nganggur. Si anu keluar masuk dipecat.... dst...." Begitu.
Selamat Natal dan Tahun Baru.
Hehe... saya ingat Dinuk, bagian legal di PSDM Gramedia Majalah.
Tak lama setelah saya keluar dari Gramedia Kompas, Mbak Dinuk entah dalam urusan apa, tahu-tahu mampir ke rumah saya. Kami ngobrol-ngonbrol. Tiba-tiba menyyebut nama Sigit. Saya terkejut, darah saya naik ke ubun-ubun.
"Mbak Dinuk, kalau ketemu Mas Sigit tolong sampaikan, saya tidak kurang suatu apa, setelah keluar dari Gramedia."
Begini. Saya sudah lama bergaul dengan Sigit selaku Kepala PSDM. Kalau ada karyawan keluar, dan saya selalu resah, orang yang sepintas kilas mirip Polycarpus, tersangka pembunuh Munir ini, selalu menghibur saya. "Tenang saja. Emang enak keluar dari Gramedia? Hampir semua yang keluar dari Gramedia itu pasti mampus."
"Ah apa iya?" tanya saya.
"Ada catatannya. Si anu nganggur. Si anu keluar masuk dipecat.... dst...." Begitu.
Selamat Natal dan Tahun Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar